living life and love to the fullest...

Friday, August 10, 2007

Becoming a better person day by day

Seorang direktur bagian human capital segera menerima seorang anak muda untuk bekerja di perusahaannya karena tujuan bekerja anak muda tersebut yang dianggapnya luar biasa untuk anak seusianya. Anak muda tersebut berkata, “Gaji bukan segalanya. Saya mau bekerja di perusahaan ini karena dapat belajar banyak dan dapat bertemu dengan banyak orang hebat…”

Bila dianalisa lebih dalam, tujuan atau prinsip atau misi atau apapun namanya dari anak muda tersebut bukanlah hal yang spesial. Hampir setiap orang memilikinya. Dan banyak orang memiliki tujuan hidup/bekerja yang terdengar indah, elegan, hebat, dahsyat…

Rombengus sendiri di suatu forum pernah ditanya tujuan hidupnya, dan dengan lantang berkata, “Well, I try to live in a simple way, I try to become a better person day by day…” Tujuan hidup Rombengus ini membuat orang-orang yang hadir di forum termehe-mehe… Suatu tujuan hidup yang tidak lazim dikala orang-orang lain di forum yang sama ada yang berprinsip maha indah seperti “saya ingin mengubah Indonesia menjadi lebih baik,” atau “saya akan menjadi the greatest person layaknya the Great Alexander.” Dan ada pula yang berusaha berprinsip tidak naif “Saya sih ingin muda kaya raya, tua masuk surga…”

Hal yang terpenting bukanlah satu kalimat tujuan hidup/bekerja yang indah yang diutarakan dengan tekad menggebu-gebu, melainkan apakah prinsip itu dapat kita pegang teguh dan jalani dengan benar?

Anak muda yang diceritakan di awal mungkin sekarang dapat berkata tidak butuh uang karena ia masih di-supply orang tuanya. Tetapi saat supply dihentikan, apakah ia masih dapat berkata bahwa uang tidak penting? Tujuan bekerja yang awalnya semata untuk belajar pun dapat berubah saat ia diberi target yang tinggi dan kesulitan dalam mencapainya. Ia dapat mundur teratur dan malah bisa menjadikan prinsip itu sebagai alasan untuk mengelak dari target yang tidak kesampaian,“Gue kan mau belajar di sini, bukan mau mati-matian achieve target.”

Rombengus sendiri masih kesulitan dalam mencapai tujuan hidupnya. Kadang kebiasaan-kebiasaan lama kembali terulang … Misalnya kebiasaan menjahili rekan sekantor di jam-jam ngantuk sekitar pukul 3 siang. Di jam tersebut Rombengus hanya memiliki 2 pilihan, yaitu tidur atau menjahili orang. Karena tidak mungkin tidur saat bekerja, maka Shanty –rekan sekantor yang paling asik untuk dijahilin- menjadi mangsa. Walaupun sudah ditegur oleh the matching lady Shirley, Rombengus hanya bisa bertahan diam beberapa minggu, dan kemudian kembali menjahilin Shanty…

Intinya adalah, kita tau hal-hal baik, kita dapat mengucapkan hal-hal baik tersebut dengan sangat lancar, tapi apakah kita mau dan mampu mengeksekusinya?

:: rombengus 0908007

d